Malam itu bulan nampak sedang cantik-cantiknya, bulat sempurna dikelilingi kedipan genit bintang-bintang yang berbinar mesra.
Diambang malam, disebuah taman kecil ditengah kota, kala itu kami sedang bersua menikmati sejuknya udara ditaman kecil itu..
Barangkali malam itu malam yang tak seberapa dingin, diselingi hembusan angin malam yang silir datang berganti..
"Wusshh..." dengan gemuruhnya angin itu siap menerpa "hati" siapa saja yang ada ditaman itu.
Tak terkecuali, kami.. yang sedang duduk berhadapan di bangku taman, pada malam itu.
* * * * * *
Taman kota.
Ya.. Barangkali hanya sebuah tempat yang sederhana, tetapi ada sejuta kenyamanan dibalik kesedeharnaannya. menjadi tujuan kami untuk bertemu malam itu..
Sebuah taman kecil yang tak seberapa ramai..
Oh iya? Sebenarnya aku mengenalnya sudah cukup lama... Sekitar 4 tahun terakhir ini,
Tetapi, pada malam itu baru pertama kalinya kami memutuskan untuk bertemu!
Maklum, dalam waktu 4 tahun itu kami sempat Lost Contact begitu lama.
Malam itu, kami berencana membicarakan sebuah rencana, Bukan sebuah rencana besar, untuk mengisi hari libur, kami berencana hendak mendaki ke puncak gunung, kala itu titik tertinggi pulau jawa menjadi tujuan kami.
" Malam itu kami bertemu dan membicarakan rencana berpetualang bersama, berharap itu akan menyenangkan.. dan berharap pula menjadi memori-merori indah yang kelak akan kami rindu bersama* "
Di perjumpaan kami malam itu, walaupun aku sudah mengenalnya cukup lama, tetapi malam itu pertama kalinya aku bisa menatap mata coklat dan berkacamata bundar itu secara langsung!
Sungguh sangat berkesan sekali bagiku, rasanya...nano-nano sekali! x)
" Sungguh tatapan pertama yang sangat berkesan. Dalam hati aku merasa pernah melihat tatapan ini sebelumnya,
entah itu lewat mimpi atau mungkin dibalik lamunanku saat menghabiskan kopi hitam dibalik lembayung senja(?)
Ah! yang jelas, gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini sudah sangat lama mengganggu fikiranku..
Ah! yang jelas, gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini sudah sangat lama mengganggu fikiranku..
dengan caranya, "Yang Manis" itupula "
* * * * * *
Masih di perjumpaan pertama.
Seperti diawal, malam itu bulan memang sedang nampak cantik-cantiknya, tapi malam itu berbeda, tak seperti biasanya aku mengagumi bulan dan bintang, seketika abai dengan keindahan bulan dan bintang-bintang malam itu, barangkali karna sudah ada hal lain yang lebih aku tunggu; ya siapa lagi kalau bukan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar-ku(:
Dan ketika sampai ditempat kami berjanji untuk bertemu, seketika itu juga tatapanku mengarah kepada sosok gadis cantik bertubuh mungil, berpakaian sopan tertutup, bersama seorang temannya..
Ya! itu gadis bermata coklat dan berkacamata bundar yang aku tunggu^^
Manis sekali, Gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu nampak begitu bersahajah(:
Sungguh perasaan yang nano-nano! xD, seperti sudah kurindu sejak lama...
Dengan sedikit malu-malu aku pun memperkenalkan diri, yang sebenarnya kami sudah saling mengenal satu-sama lain sejak lama, kecuali dengan temannya aku baru mengenalnya malam itu.. Hehe..
Setelah berjabat tangan dan memperkenalkan diri kami masing-masing, kami pun segera menuju taman kota, tempat tujuan awal kami untuk melanjutkan perjumpaan malam itu..
Saat itu kami masih berada di pinggir sebuah jalan kecil didekat taman kota yang tak banyak lalu lalang kendaraan lewat, dan sepertinya aku sudah membuatnya menunggu cukup lama..
Dengan sedikit malu-malu aku pun memperkenalkan diri, yang sebenarnya kami sudah saling mengenal satu-sama lain sejak lama, kecuali dengan temannya aku baru mengenalnya malam itu.. Hehe..
Setelah berjabat tangan dan memperkenalkan diri kami masing-masing, kami pun segera menuju taman kota, tempat tujuan awal kami untuk melanjutkan perjumpaan malam itu..
Saat itu kami masih berada di pinggir sebuah jalan kecil didekat taman kota yang tak banyak lalu lalang kendaraan lewat, dan sepertinya aku sudah membuatnya menunggu cukup lama..
Parahnya lagi kesalahan ini kulakukan di perjumpaan kami yang pertama.
"Maafkan aku... hey gadis bermata coklat dan berkacamata bundar, motor maticku memang tidak jago kalau harus dipacu dengan kecepatan tinggi, belum lagi menembus kemacetan kota yang sedikit menyebalkan itu.."
Ah! Tapi tetap saja ini semua salahku! Kenapa aku tidak berangkat lebih awal? *Gumamku dalam hati*
Tapi untunglah gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu masih bersedia menungguku hingga aku tiba di pinggir sebuah jalan kecil, tempat dia menunggu.
"Maafkan aku... hey gadis bermata coklat dan berkacamata bundar, motor maticku memang tidak jago kalau harus dipacu dengan kecepatan tinggi, belum lagi menembus kemacetan kota yang sedikit menyebalkan itu.."
Ah! Tapi tetap saja ini semua salahku! Kenapa aku tidak berangkat lebih awal? *Gumamku dalam hati*
Tapi untunglah gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu masih bersedia menungguku hingga aku tiba di pinggir sebuah jalan kecil, tempat dia menunggu.
Setelah itu kami menuju fasilitas parkir ditaman kota itu, lalu kami memarkir motor kami satu-persatu..
dan mulai menuju taman..
dan mulai menuju taman..
* * * * * *
Dengan suasana yang temaram kami pun mulai berjalan mengelilingi taman, melihat keluarga kecil bermain ditaman dengan anak balitanya, melihat muda-mudi yang sedang dilanda asmara, sambil sesekali kami bercerita tentang aku ataupun tentangnya..
Sampai pada sebuah bangku taman yang terbuat dari beton yang berbentuk kotak dan sedikit menyerupai anak tangga, dengan satu sisi dudukan yang lebih tinggi tetapi disisi lainnya lebih rendah, yang disebelahnya persis terdapat lampu taman berdiri kokoh, dan di bangku ini juga akhirnya kami memutuskan untuk singgah, duduk berdampingan dengan sesekali berhadapan dan mulai saling lontar cerita..
Malam itu kami duduk bertiga, tapi teman si gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu lebih banyak mendengarkan kami bicara, seolah memberi kami kesempatan untuk bisa bicara lepas satu sama lain, Disatu kesempatan juga teman sigadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu meninggalkan kami berdua, Sungguh pengertian sekali pikirku dalam hati^^
"Yang jelas malam itu aku sangat menikmatinya, semoga dengannya juga*."
* * * * * *
Suasana malam itu begitu temaram menggugah kami untuk saling bercerita..
Kami mulai bercerita dari A sampai Z, balik lagi ke A..
Kami mulai bercerita dari A sampai Z, balik lagi ke A..
Kami terbawa suasana malam itu...
Aku menikmati sekali setiap gerak bibirnya bercerita...
Aku menjadi pendengarnya malam itu, tak pernah bosan.
Kunikmati setiap kata yang keluar dari bibir manis itu... begitu indah.
dan sebaliknya dia ternyata juga sosok pendengar yang baik.. tawanya pecah tatkala aku bercerita tentang zaman kebodohanku dulu...
Ha ha ha..." hey! tawa itu keluar dari bibir manis itu, Sungguh perasaan yang tak terdefinisikan, bisa membuatnya tertawa sebegitu lepas^^
* * * * * *
" Tujuan awal kami datang ketempat itu ternyata tidak berjalan sesuai rencana, Tujuan kami datang ketaman sebenarnya ingin membicarakan tentang rencana pendakian, Tapi hasil dari obrolan kami malam itu justru lebih banyak bercerita tentang satu sama lain daripada rencana mendaki."
" Tujuan awal kami datang ketempat itu ternyata tidak berjalan sesuai rencana, Tujuan kami datang ketaman sebenarnya ingin membicarakan tentang rencana pendakian, Tapi hasil dari obrolan kami malam itu justru lebih banyak bercerita tentang satu sama lain daripada rencana mendaki."
Malam itu, kami justru lebih banyak bicara tentang keluarga, pendidikan, musik, hobi..
" Hhuh! Dasar gadis berkacamata bundar! "
Tetapi dari segala kelucuan dan tingkahnya itulah yang membuatku merasa nyaman, ketika berada didekat gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu, sungguh cara yang brilian untuk memikat hati seorang lelaki...
Aku rela harus melakukan apapun untuk selalu bisa berada dekat dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu.*Koar ku dalam hati*
Tetapi dari segala kelucuan dan tingkahnya itulah yang membuatku merasa nyaman, ketika berada didekat gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu, sungguh cara yang brilian untuk memikat hati seorang lelaki...
Aku rela harus melakukan apapun untuk selalu bisa berada dekat dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu.*Koar ku dalam hati*
Cukup lama kami mengobrol, ditengah obrolan itu sesekali aku berharap sekali agar waktu berhenti berputar.
Tak usah lama, beberapa jam saja...
2 atau 3 jam mungkin(?), Karna jam buka taman hanya sampai pukul 21.00, Sedang kami baru sampai lokasi sekitar pukul 19.30, Sungguh waktu yang terlampau singkat untuk kami berbagi cerita..
Mendekati pukul 21.00, gelisah sekali rasanya...
Mendekati pukul 21.00, gelisah sekali rasanya...
Detik berganti menit, menit berganti jam dan....... Seperti yang sudah kuduga sebelumnya! Tak lama kemudian bel taman pun berbunyi: "Teeeetttttt!!.. Teeeetttttt!!.."
Isyarat bahwa jam berkunjung taman sudah habis..
Mau tidak mau aku harus berpisah dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu..
Sesekali aku bertanya dalam hati sebuah pertanyaan yang sama, terus menerus:
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
Sembari kami berjalan menuju tempat motor kami masing-masing terparkir.
Dengan senyuman yang indah bak lembahyung senja gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu lalu pamit pulang kepadaku..
Dengan senyuman yang indah bak lembahyung senja gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu lalu pamit pulang kepadaku..