Sabtu, 12 November 2016

Bidadari Berkacamata Bundar.

Malam itu bulan nampak sedang cantik-cantiknya, bulat sempurna dikelilingi kedipan genit bintang-bintang yang berbinar mesra.
Diambang malam, disebuah taman kecil ditengah kota, kala itu kami sedang bersua menikmati sejuknya udara ditaman kecil itu..
Barangkali malam itu malam yang tak seberapa dingin, diselingi hembusan angin malam yang silir datang berganti..
"Wusshh..." dengan gemuruhnya angin itu siap menerpa "hati" siapa saja yang ada ditaman itu.
Tak terkecuali, kami.. yang sedang duduk berhadapan di bangku taman, pada malam itu.              

*  *          *  *           *  *
Taman kota.
Ya.. Barangkali hanya sebuah tempat yang sederhana, tetapi ada sejuta kenyamanan dibalik kesedeharnaannya. menjadi tujuan kami untuk bertemu malam itu..
Sebuah taman kecil yang tak seberapa ramai..
Oh iya? Sebenarnya aku mengenalnya sudah cukup lama... Sekitar 4 tahun terakhir ini, 
Tetapi, pada malam itu baru pertama kalinya kami memutuskan untuk bertemu!
Maklum, dalam waktu 4 tahun itu kami sempat Lost Contact begitu lama.
Malam itu, kami berencana membicarakan sebuah rencana, Bukan sebuah rencana besar, untuk mengisi hari libur, kami berencana hendak mendaki ke puncak gunung, kala itu titik tertinggi pulau jawa menjadi tujuan kami.

" Malam itu kami bertemu dan membicarakan rencana berpetualang bersama, berharap itu akan menyenangkan.. dan berharap pula menjadi memori-merori indah yang kelak akan kami rindu bersama* "
*  *         *  *           *  *

Bidadari Berkacamata Bundar.

Di perjumpaan kami malam itu, walaupun aku sudah mengenalnya cukup lama, tetapi malam itu pertama kalinya aku bisa menatap mata coklat dan berkacamata bundar itu secara langsung!
Sungguh sangat berkesan sekali bagiku, rasanya...nano-nano sekali! x)

" Sungguh tatapan pertama yang sangat berkesan. Dalam hati aku merasa pernah melihat tatapan ini sebelumnya,
entah itu lewat mimpi atau mungkin dibalik lamunanku saat menghabiskan kopi hitam dibalik lembayung senja(?)
Ah! yang jelas, gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini sudah sangat lama mengganggu fikiranku..
dengan caranya, "Yang Manis" itupula " 
*  *        *  *          *  *

Masih di perjumpaan pertama.
Seperti diawal, malam itu bulan memang sedang nampak cantik-cantiknya, tapi malam itu berbeda, tak seperti biasanya aku mengagumi bulan dan bintang, seketika abai dengan keindahan bulan dan bintang-bintang malam itu, barangkali karna sudah ada hal lain yang lebih aku tunggu; ya siapa lagi kalau bukan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar-ku(:

Dan ketika sampai ditempat kami berjanji untuk bertemu, seketika itu juga tatapanku mengarah kepada sosok gadis cantik bertubuh mungil, berpakaian sopan tertutup, bersama seorang temannya.. 
Ya! itu gadis bermata coklat dan berkacamata bundar yang aku tunggu^^
Manis sekali, Gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu nampak begitu bersahajah(:
Sungguh perasaan yang nano-nano! xD, seperti sudah kurindu sejak lama...
Dengan sedikit malu-malu aku pun memperkenalkan diri, yang sebenarnya kami sudah saling mengenal satu-sama lain sejak lama, kecuali dengan temannya aku baru mengenalnya malam itu.. Hehe..
Setelah berjabat tangan dan memperkenalkan diri kami masing-masing, kami pun segera menuju taman kota, tempat tujuan awal kami untuk melanjutkan perjumpaan malam itu..
Saat itu kami masih berada di pinggir sebuah jalan kecil didekat taman kota yang tak banyak lalu lalang kendaraan lewat, dan sepertinya aku sudah membuatnya menunggu cukup lama..
Parahnya lagi kesalahan ini kulakukan di perjumpaan kami yang pertama.
"Maafkan aku... hey gadis bermata coklat dan berkacamata bundar, motor maticku memang tidak jago kalau harus dipacu dengan kecepatan tinggi, belum lagi menembus kemacetan kota yang sedikit menyebalkan itu.."
Ah! Tapi tetap saja ini semua salahku! Kenapa aku tidak berangkat lebih awal? *Gumamku dalam hati*
Tapi untunglah gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu masih bersedia menungguku hingga aku tiba di pinggir sebuah jalan kecil, tempat dia menunggu.
Setelah itu kami menuju fasilitas parkir ditaman kota itu, lalu kami memarkir motor kami satu-persatu..
dan mulai menuju taman..
*  *          *  *            *   * 
Dengan suasana yang temaram kami pun mulai berjalan mengelilingi taman, melihat keluarga kecil bermain ditaman dengan anak balitanya, melihat muda-mudi yang sedang dilanda asmara, sambil sesekali kami bercerita tentang aku ataupun tentangnya..
Sampai pada sebuah bangku taman yang terbuat dari beton yang berbentuk kotak dan sedikit menyerupai anak tangga, dengan satu sisi dudukan yang lebih tinggi tetapi disisi lainnya lebih rendah, yang disebelahnya persis terdapat lampu taman berdiri kokoh, dan di bangku ini juga akhirnya kami memutuskan untuk singgah, duduk berdampingan dengan sesekali berhadapan dan mulai saling lontar cerita..
Malam itu kami duduk bertiga, tapi teman si gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu lebih banyak mendengarkan kami bicara, seolah memberi kami kesempatan untuk bisa bicara lepas satu sama lain, Disatu kesempatan juga teman sigadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu meninggalkan kami berdua, Sungguh pengertian sekali pikirku dalam hati^^

"Yang jelas malam itu aku sangat menikmatinya, semoga dengannya juga*."
*   *         *   *         *   *
Suasana malam itu begitu temaram menggugah kami untuk saling bercerita..
Kami mulai bercerita dari A sampai Z, balik lagi ke A..
Kami terbawa suasana malam itu...
Aku menikmati sekali setiap gerak bibirnya bercerita...
Aku menjadi pendengarnya malam itu, tak pernah bosan.
Kunikmati setiap kata yang keluar dari bibir manis itu... begitu indah.
dan sebaliknya dia ternyata juga sosok pendengar yang baik.. tawanya pecah tatkala aku bercerita tentang zaman kebodohanku dulu...
Ha ha ha..." hey! tawa itu keluar dari bibir manis itu, Sungguh perasaan yang  tak terdefinisikan, bisa membuatnya tertawa sebegitu lepas^^
*  *          *  *          *  *
" Tujuan awal kami datang ketempat itu ternyata tidak berjalan sesuai rencana, Tujuan kami datang ketaman sebenarnya ingin membicarakan tentang  rencana pendakian, Tapi hasil dari obrolan kami malam itu justru lebih banyak bercerita tentang satu sama lain daripada rencana mendaki."

Malam itu, kami justru lebih banyak bicara tentang keluarga, pendidikan, musik, hobi.. 
" Hhuh! Dasar gadis berkacamata bundar! "
Tetapi dari segala kelucuan dan tingkahnya itulah yang membuatku merasa nyaman, ketika berada didekat gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu, sungguh cara yang brilian untuk memikat hati seorang lelaki...
Aku rela harus melakukan apapun untuk selalu bisa berada dekat dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu.*Koar ku dalam hati*
Cukup lama kami mengobrol, ditengah obrolan itu sesekali aku berharap sekali agar waktu berhenti berputar. 
Tak usah lama, beberapa jam saja... 
2 atau 3 jam mungkin(?), Karna jam buka taman hanya sampai pukul 21.00, Sedang kami baru sampai lokasi sekitar pukul 19.30, Sungguh waktu yang terlampau singkat untuk kami berbagi cerita..
Mendekati pukul 21.00, gelisah sekali rasanya...
Detik berganti menit, menit berganti jam dan....... Seperti yang sudah kuduga sebelumnya! Tak lama kemudian bel taman pun berbunyi: "Teeeetttttt!!.. Teeeetttttt!!.." 
Isyarat bahwa jam berkunjung taman sudah habis..
Mau tidak mau aku harus berpisah dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu..
Sesekali aku bertanya dalam hati sebuah pertanyaan yang sama, terus menerus:
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
"Apakah aku bisa berjumpa dengan gadis bermata coklat dan berkacamata bundar ini lagi?"
Sembari kami berjalan menuju tempat motor kami masing-masing terparkir.
Dengan senyuman yang indah bak lembahyung senja gadis bermata coklat dan berkacamata bundar itu lalu pamit pulang kepadaku..
Tak ikhlas rasanya melihatnya berlalu...
Tapi dari tatapan perpisahan itu aku yakin, kami akan bertemu lagi... Dan lagi...
Semoga... // @yudapenatas*


Senin, 25 April 2016

BAHAGIALAH DENGAN CARAMU SENDIRI~

Halooo, Assalamualaikum^^ Berhubung akhir-akhir udah jarang banget ya update apa gitu di blog hehe.. Ya mungkin karena ada media yang lebih simple sih, seperti instagram atau twitter, Tapi kali ini saya bukan mau bahas tentang instagram atau twitter!, apalagi tentang drama perpecahan Tom DeLonge VS Mark Hoppus & Travis Barker di kubuh blink-182. :p
Akhirnya tercetuslah ide. nah bahas tentang ini aja deh.. Bahas tentang apa? hoho

Here we go..

BAHAGIA, Yap kali ini saya mau sedikit nyinggung tentang bahagia, kenapa saya tulis dengan huruf kapital? Ya Karena saya rasa arti bahagia menurut setiap "hati" pasti akan berbeda-beda, dan jika terjadi perselisihan / kesalah pahaman tentang makna bahagia ini, bisa saja akan menimbulkan suatu keadaan yang sangat krusial. *Eaaa berlebihan sekali bung! :p*
Oke, karena penasaran tentang "bahagia" akhirnya saya coba tanya ke beberapa temen saya, dimulai dari salah satu temen saya yang kebetulan doi rada-rada tajir gitu sebut saja namanya si cimit.

Dan akhirnya berkesempatanlah saya ngobrol dengan si cimit:
"Mit, menurutmu bahagia itu kaya gimana sih?" si cimit pun ngangguk-nggangguk sambil menjawab...
"Bahagia itu ketika semua keinginan kita bisa terpenuhi bro, seperti punya mobil mewah, rumah bagus, uang yang banyak. Kalo belum punya itu semua ya belum bahagia"- seru doi.
Manusiawi sih, siapa emang yang gak kepengen hidup serba terpenuhi dimuka bumi ini?

Mungkin jika digambarkan bahagia menurut si cimit seperti ini:


Hehehehe...

Oke, Masih belum puas dengan jawaban si cimit saya coba tanya lagi ke temen saya yang super sibuk ini, karena dia pekerja sekaligus juga mahasiswa, yang waktunya banyak dihabiskan bwt mengabdi sama perusahaan tempat dia bekerja belum lagi mikirin tugas-tugas kuliahnya yang super.. u know lah Hahaha. Well, Sebut saja namanya "Si Cemot".
Dan berkesempatanlah saya ngobrol dengan si cemot, kurang lebih begini obrolan kami:
"Mot, bahagia itu menurutmu gimana sih?"
Si cemot pun menjawab: "Bahagia itu yaa ketika kita bisa menikmati kesibukan yang kita jalani bro, terus melangkah gak peduli kedepannya bakal jadi apa, yang penting jalani dan ikhlas!"

Dan sejauh ini dua jawaban sudah saya kantongi, tapi rasanya masih belum puas juga ding, akhirnya saya coba tanya lagi ke teman saya yang satu ini sebut saja namanya "si dadung coffeeholic"
Kebetulan waktu itu saya juga sedang ngopi bareng di warkop pojokan sama si dadung dan teman-teman yang lainnya juga..
Kurang lebih beginilah obrolan saya dengan si dadung:
"Dung, menurutmu bahagia itu gimana sih?"
Dengan agak-agak cengengesan si dadung pun menjawab: "Bahagia itu yaa seperti ini, bisa setiap hari menikmati kopi sambil menikmati hembusan angin yang sepoi-sepoi yang sudah disuguhkan alam untuk kita, ditambah bisa ngobrol asyik dengan sahabat-sahabat seperti kalian, bahagia sekali lah~"-seru si dadung.
kurang lebih bahagia menurut dadung kaya gini ini:
                                      *cling*
Hehehe..

Dan dari ketiga pendapat teman-teman saya diatas, Jujur sejauh ini sih saya kurang setuju dengan pendapat si cimit, kalo kebahagiaan seharusnya seperti itu berarti hanya orang-orang tertentu dong yang bisa bahagia?, alias "nggak semua orang berhak bahagia", dan itu saya rasa nggak adil sama sekali! karena menurut saya kebahagiaan diciptakan untuk semua orang bukan untuk kalangan tertentu aja, setuju nggak?

Dan dari pendapat si cemot dan si dadung, Sejauh ini saya setuju sekali! dan pelajaran penting yang bisa saya ambil adalah "kesederhanaan" dan "Ikhlas" ya ternyata bahagia itu se-sederhana itu!, menikmati sebuah proses dan menikmati segala sesuatu yang sudah ada sekecil apapun!. Btw Proud of you guys! Matur sembah nuwun sudah mau berbagi hehehe..
Jadi Kesimpulannya gini, jangan "Berekspektasi" terlalu tinggi. Yaa boleh saja standar yang kita ciptakan setinggi langit, tapi ketika yang kita dapat dibawah dari standar yang kita terapkan, bukan berarti hal itu tidak patut dihargai lho.. Yaa jadi lebih baik bahagialah dengan yang ada sekarang, jangan membanding-bandingkan dengan kebahagiaan orang lain, karena kita tidak pernah tau yang baik untuk orang lain belum tentu baik untuk kita.
Bukankah lebih baik banyak "Bersyukur" atas hal sekecil apapun daripada hanya berekspektasi?
Karena rejeki itu bukan hanya berupa uang ataupun harta benda, hanya saja seringkali kita tidak menyadarinya (:, seperti punya temen yang asyik itu juga rejeki lho :p

Jadi, Garis besarnya adalah: Bahagialah dengan caramu sendiri! // 25-04-2016 // Meja kerja // Diambang sore dibulan musim penghujan.






Minggu, 28 Februari 2016

SENJAKALA CERITA

Senjakala Cerita.

Kita berjumpa di ambang malam, di bulan musim penghujan
Namun udara panas teriknya semi semi kemarau
Dan kita bersua di gedung sisa Belanda
Dengan suasana yang temaram menggugah tuk bercerita, oo yaa… 

Ku membuka pintu depan
Terkejut gembira melihat dikau kian bersahaja
Nampaknya… 

Kujabat lah tanganmu seraya, mencium harum pipinya
Dan duduklah kita berhadapan saling lontar cerita
Dan menu terhidang seakan kita abaikan
Kita bicara tentang dunia disudut pandang berbeda arahnya… 

Ku terbawa suasana
Nikmati gerak bibirmu cerita
Larut dalam gelak tawa
Berharap waktu berhenti berputar
Beberapa jam saja
Semoga… 




Setelah me-review album kedua MORFEM "Hey, Makan tuh Gitar!"
Sial! Lagi lagi dibuat kagum dengan lirik khas dari Jimi Multhazam di lagu "Senjakala Cerita". lagu yang bercerita tentang pertemuan kawan lama yang berlawanan jenis, yang berkembang menjadi letupan-letupan asmara dari percakapan menarik mereka saat itu, yang nggak tau kenapa di saya sendiri terasa nggerus sekali hehehe..
Terlihat sekali kejeniusan Jumi dalam merangkum sebuah peristiwa dan menuangkannya kedalam lirik sudah tidak perlu diragukan. Sangat brilian!

Dan yang terpenting yang bisa saya ambil dari kejeniusan jimi dalam menulis lirik ini adalah..

Keren! LIRIK INDONESIA ITU KEREN!
Yap menurut saya lirik indonesia "yang dalam" jauh lebih keren ketimbang lirik bahasa inggris yang "cetek".
Oh iya bwt yang mau tau lagunya silahkan cek di: https://www.youtube.com/watch?v=U5fla_wx8Ug
Silahkan berimajinasi dan...  Rasakan!(: // @yudapenatas*